Selamat Datang di Uchavision Semoga Bermanfaat | Pasang Iklan Baris Gratis

Friday, May 15, 2015

MODUL 5. Membangun Pengetahuan Anak (Universitas Terbuka)

MODUL 5. MEMBANGUN PENGETAHUAN ANAK

KEGIATAN BELAJAR I.
MAKNA PENGETAHUAN BAGI ANAK USIA DINI

A.      Teori Pengetahuan
Menurut Plaget (Foreman 1993) menyatakan bahwa pengetahuan tidak hanya berasal dari interaksi langsung indera dengan  kenyataan, tetapi juga harus ada pemikiran tentang perubahan.
B.       Jenis-Jenis Pengetahuan
Plaget membagi pengetahuan menjadi 3
1)      Pengertian Fisik (Physical Knowledge)
Bersumber dari lingkungan fisik disekitar anak berupa bentuk, warna, rasa, suara, gerak, pengetahuan ini dibangun pada saat anak menggunakan asosiasi/hubungan antara benda dengan perlakuan yang di berikan pada benda tersebut.
2)      Pengertian Logika-Matematik (Logica-Mathematical Knowledge)
Meliputi kemampuan dalam membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan, menghitung, berfikir dengan menggunakan logika.
3)      Pengetahuan Sosial (Social Knowledge)
Didapat melalui suatu proses ketika melakukan interaksi dengan orang lain. Menurut plaget pengetahuan sosial berasal dari Budaya.
C.      Cara Anak Membangun Pengetahuan
1)      Teori Peniruan Pengetahuan
Yaitu membangun pengetahuan melalui kegiatan mengamati dan meniru apa yang telah dilihat olehnya.
2)      Pandangan Teori Konstruktivis pada Teori Pengetahuan
Anak belajar dengan mengubah objek, yaitu dengan memanipulasinya. Menurut plaget dalam Foreman dan kuchner (1993) menyatakan bahwa pengetahuan bukan sekedar peniruan dari lingkungan anak, melainkan lebih kepada konstruksi pemikiran dengan membuat hubungan antar objek satu dengan lainnya.
3)      Konsep Perubahan (Transformasi)
Menurut Plaget dalam Foreman dan Kuchner (1993) pengetahuan berkembang dengan mempelajari bagaimana objek bergerak, berubah posisi, bentuk dan bagaimana objek tersebut berubah jika dihubungkan dengan benda lainnya.
a)      Penampakan vs kenyataan
Adanya kemampuan berfikir tentang perubahan objek menjadikan anak dapat membedakan penampakan objek dengan objek sesungguhnya.
b)      Menempatkan pada benda statis dan diberikan perubahan terhadap benda tersebut.
c)      Mengoordinasikan perbedaan dan persamaan
Tentang bagaimana sebuah objek dapat berubah.

D.    Pengembangan Pengetahuan
1)        Pengembangan pengetahuan fisik
a)      Melalui kemampuan musik/pengembangan seni
b)      Kognitif/daya pikir
c)      Pengembangan jasmani/motorik

a)        Pengetahuan Fisik meliputi
1.      Penggunaan warna bergradasi
·         Warna primer/merah, kuning, biru
·         Warna sekunder/hijau, putih, hitam
·         Warna tersier/coklat, putih, hitam
2.      Pengenalan garis : lurus, lengkung, miring, datar, silang
3.      Pengenalan bentuk geometri :
4.      3 dimensi = bola, kubus, kerucut
5.      Tekstur = halus/kasar
6.      Pengenalan ukuran = berat/ringan, panjang/pendek
7.      Pengenalan bunyi/suara, tinggi/rendah
8.      Pengenalan rasa, bau
9.      Melakukan percobaan : apa yang terjadi? Jika balon berisi dilepaskan? Jika biji ditanam?

Sebuah proses mental berkaitan dengan kemampuan mengatasi masalah yang berhubungan dengan logika matematis tinggi akan menjawab berbagai pertanyaan atau bahkan bertanya.
Contoh esinsten, Sherlock holnes, bill gates :
Ciri-ciri orang tersebut
-          Mampu memahami konsep logika & angka sangat bagus
-          Memiliki kemampuan sangat tinggi mengemukakan sesuatu dengan alasan kuat
-          Dapat menjelaskan ide secara konseptual dengan sangat baik
-          Selalu tertantang terhadap eksperimen & perubahan
-          Selalu terbuka terhadap eksperimen & perubahan.
Logika di TK dalam berhitung permulaan & pemecahan masalah meliputi :
1)        Membilang 1-10, menyebutkan angka, mengenal konsep & symbol, menghubungkan bilangan dengan lambang, mengenal konsep sama/tidak sama (angka 1-10).
2)        Pemecahan masalah
Kegiatan, bermain, menjaga perilaku, meronce, menjahit, stempel, menggambar, membuat perbedaan, menyusun balok, memasangkan benda.
Menghadapi anak dengan kemampuan matematika tinggi dengan memberi tantangan.
-            Menggunakan angka & permainan di dalam pelajaran
-            Memberi tes dengan kemampuan logika
-            Memberi tugas & latihan
-            Membangun pojok logika
-            Dengan perdebatan
·           Pengembangan Pengetahuan Sosial
-          Berdoa, mengucapkan salam, tolong menolong, tertib diri, rapi bersih dan tenggang rasa.
-          Punya keberanian & rasa ingin tahu yang besar.
-          Mengurus diri sendiri, mengendalikan emosi.
-          Sopan santun di kelas, mematuhi peraturan kelas.
·           Pengembangan Bahasa/Comunication Skill
-          Meniru ucapan
-          Mengikuti petunjuk
-          Dapat menggunakan & menjawab : apa, siapa, dimana, mengapa, bagaimana, berapa
-          Dapat berbicara lancar
-          Mengenal posisi
-          Dapat menyebut, menunjukkan, memperagakan.
-          Berbicara sederhana.
-          Menentukan kembali.
-          Bercerita sendiri.
-          Menjelaskan cerita.
E.       Berbagai kegiatan pembelajaran yang membangun pengetahuan
Yang dimaksud kegiatan pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam menyajikan suatu materi/permainan untuk mencapai tujuan kegiatan yang digunakan learning by doing (belajar dengan berbuat) atau active learning.
Pelaksanaannya meliputi 3 fase.
-            Fase pendahuluan
-            Fase menghasilkan
-            Fase penurunan
Macam kegiatan pembelajaran
-            Kegiatan praktek langsung
-            Kegiatan cerita/dongeng
-            Kegiatan Tanya jawab
-            Kegiatan proyek
-            Kegiatan bermain peran
Kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk membangun pengetahuan anak :
1)      Kegiatan praktek langsung = contoh membuat teh manis
(memperkaya kosakata anak) (mencampur teh panas dengan gula pasir)
2)      Kegiatan cerita/dongen = agar anak tau cara penyempaian pesan pada orang lain agar berginsi emosi, membedakan bahasa anak juga motorik, sosialisasi meningkat.
3)      Kegiatan Tanya jawab = agar anak mampu berfikri, mengingat, menganalisis hal yang jadi bahan pelajaran.
Yang perlu diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan :
-            Pertanyaan harus jelas/clarity
-            Pertanyaan harus sederhana/simplicity
-            Pertanyaan harus menantang/challenge
-            Pertanyaan harus khusus/specificity
4)      Kegiatan proyek/pemanfaatan alam sekitar
Disebut juga experiential learning/EL = subyek melakukan sesuatu/bukan sekedar memikirkan (semua kegiatan) yang dilakukan anak didalam & diluar kelas sebagai EL.
5)      Kegiatan bermain peran/roll playing = anak memerankan sesuatu diluar perannya sendiri.
Tujuannya = agar anak memiliki pemahaman & pandangan yang benar tentang sejarah masa lampau, masa depan dan saat ini.
Yang harus diperhatikan guru dalam bermain peran yang berisi pertanyaan :
-       Apa yang terjadi dalam bermain peran ini.
-       Apa problem/konflik yang disimpulkan
-       Apa hubungan peran anak yang terlibat.
-       Apakah situasinya Natestik? Mengapa?
-       Apakah ada pemecahan masalahnya?
-       Menurut guru bagaimana? Jelaskan!
-       Jika guru berperan? Ingin jadi peran apa?
-       Agar situasi lebih baik jadinya, apa yang guru lakukan?
-       Adakah komentar guru yang lain?
6)      Demonstrasi = cara menunjukkan/memperagakan suatu tahapan (proses, kejadian suatu peristiwa).


KEGIATAN BELAJAR 2

PERAN GURU DALAM MEMBANGUN PENGETAHUAN ANAK

Bermain pada hakikatnya adalah ketika seseorang melakukan sesuatu untuk bersenang-senang. Seorang anak yang sedang bermain menandakan bahwa ia sedang melakukan sesuatu aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya.
Bermain itu menyenangkan karena :
·      Dalam bermain anak bebas mengekspresikan perasaan-perasaannya, ide-ide ataupun fantasi-fantasinya yang terkadang tidak selaras dengan kenyataan yang sebenarnya.
·      Ia dapat membuat aturan-aturan sendiri.
·      Menguasai lingkungan tempat main.
·      Mengorganisir orang-orang atau benda-benda yang terlibat dalam permainan yang sedang dilakukan.
·      Dalam bermain anak tidak merasa terpaksa atau ada suatu beban juga tidak ada keharusan untuk memperdulikan hasil akhir dari bermain.
Membangun pengetahuan pada anak tidak lepas dari peran guru. Peran guru yang diharapkan adalah guru yang mampu membangun pengetahuan pada anak dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak untuk bereksplorasi, sehingga anak mampu membangun dari apa yang dilakukannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru antara lain adalah:
A.      Guru Sebagai Model
Salah satu peran guru adalah menjadi model atau panutan yang baik untuk anak. sebagian besar kegiatan belajar anak di LPAUD termasuk di Taman Kanak-Kanak adalah melalui imitasi atau peniruan. Artinya, seluruh tindak tanduk guru diperhatikan dengan seksama dan kemudian akan dicontoh oleh anak.
B.       Guru Sebagai Teman Bermain
Bermain merupakan tuntutan dari kebutuhan psikologis atau biologis anak yang sangat penting. Melalui, tuntutan akan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, interaksti, sosial, nilai-nilai dan sikap hidup, dapat dibenahi. Bermain merupakan ekspresi dan hiburan yang mencakup kesenangan dan tujuan baik tubuh dan pikiran. Bermain adalah suatu cara bagi anak-anak untuk belajar tentang benda-benda dan berhubungan dengan orang lain.
C.      Guru Sebagai Motivator
Guru sebagai motivator artinya guru harus mampu menjadi motivator anak dalam membangun pengetahuan. Dalam hal ini guru harus mampu memotivasi anak dalam melakukan kegiatan, agar anak tidak mudah menyerah.
D.      Guru Sebagai Fasilitator
Kita telah berada di millennium yang dikenal dengan milenium pengetahuan. Para peramal masa depan menyebutnya sebagai masa pengetahuan, sebab pengetahuan akan menjadi kerangka utama berbagai aspek kehidupan (Tirlling dan Hood 1999).

Anda Mungkin Menyukai:

0 komentar:

Post a Comment

> Berkomentar yang bijak ya sob.
> No Sara
> Ane berhak menghapus pesan yang gak masuk akal

Cek Resi Kiriman Anda