Selamat Datang di Uchavision Semoga Bermanfaat | Pasang Iklan Baris Gratis

Wednesday, May 20, 2015

MODUL 5 PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

MODUL 5 PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA
PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

A.    Batasan Perkembangan Moral
-          Istilah moral atau moralitas mengacu pada suatu kumpulan aturan dasar yang berlaku secara umum mengenai benar atau salam (Mc. Devitt & Ormrod, 2002).
-          Perkembangan moral adalah bagaimana individu berperilaku terhadap orang lain dalam kehidupan.
-          Lingkungan utama yang mempengaruhi perkembangan moral adalah
1)      Keluarga
2)      Sekolah
3)      Hubungan-hubungan sosial
-          Tugas orang dewasa dalam membantu perkembangan moral adalah mengalih tugaskan dan memberikan pengertian atas peraturan yang ada di kebudayaan pada anak.
-          Tujuan utama dari pendidikan moral adalah mengembangkan kesadaran akan benar dan salah atau lebih dikenal dengan hati nurani.
B.     Pendekatan Studi Terhadap Perkembangan Moral
Perkembangan moral pada individu adalah sebagai berikut :
a)      Sosialisasi
Faktor utama ada pada faktor lingkungan, merupakan proses internalisasi dimana anak secara bertahap mengadopsi dan memahami aturan dan nilai dalam masyarakat yang dianggap sebagai tingkah laku yang dapat diterima.
b)      Kognisi
Lebih banyak menekankan tanggung jawab dalam perkembangan moral pada diri anak itu sendiri, bukan pada orang dewasa disekitar anak.
c)      Emosi
Anak cenderung bertingkah laku sesuai norma, terutama untuk menghilangkan rasa cemas yang timbul. Emosi yang tidak menyenangkan seperti malu, rasa bersalah, dan rasa cemas, menghalangi anak-anak bertingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan.
C.    Perkembangan Moral dan Perkembangan Agama
1)      Perkembangan Moral
Menurut Lawrence Kohlberg, perkembangan moral terdiri atas tahapan, tahapan ini membentuk suatu keurutan.
3 tahapan tersebut adalah
a)      Prakonvensional
b)      Konvensional
c)      Postkonvensional
Diusia 4-6 tahun maka ditekankan pada prakonvensional.
a)      Tingkat prakonvensional
Adalah bentuk penalaran moral yang paling awal dan paling muda, dimana individu belum mengadopsi atau menginternalisasi kesepakatan masyarakat mengenai benar dan salah.
Perilaku yang baik konsekuensinya pujian/hadiah, sedangkan perilaku yang buruk konsekuensinya hukuman.
1.      Tahap 1 (the punishment and obedience orientation)
Konsekuensi yang bersifat fisik dan tingkah laku menentukan suatu : “kebaikan” atau keburukan cara untuk menghindari hukuman tergantung atas penilaian anak sendiri.
2.      Tahap 2 the instrumental  relativist orientation (exchange of favors)
Yaitu perilaku yang benar/baik adalah perilaku yang memuaskan kebutuhan sesorang dan kadang-kadang memuaskan kebutuhan orang lain.

b)      Konvensional
1.      Tahap interpersonal concordance or “Good Boy-Nice Girl” orientation
Perilaku yang baik adalah perilaku yang menyenangkan/menolong orang lain, dinilai berdasarkan niat – maksudnya.
2.      Authority and social order maintaining orientation
Berdasarkan otoritas aturan pasti, pemeliharaan atas aturan sosial.
c)      Postkonvensional
1.      The social-contract legalistic orientation
Perilaku benar didefinisikan sebagai hak umum dan hukum individu yang sudah diuji dan dan disetujui oleh masyarakat.
2.      The universal ethical principle orientation
Perilaku benar didefinisikan sebagai sebuah keputusan hati nurani berdasarkan prinsip etika diri yang dipilih dan bersifat abstrak.
2)      Perkembangan Agama
Pada anak usia dini yaitu bagaimana mereka memahami keberadaan tuhannya.
5 tahapan perkembangan agama menurut F.Oser yaitu
1)      Tuhan dianggap kuat secara fisik.
2)      Tuhan adalah pemberi keuntungan/kebaikan.
3)      Tuhan sebagai sahabat pribadi.
4)      Tuhan pembuat aturan-aturan hukum.
5)      Tuhan sebagai semangat atau penggerak aksi moral.
D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
1.      Penggunaan Alasan.
2.      Interaksi dengan sebaya.
3.      Contoh tingkah laku moral dan perilaku sosial.
4.      Isu-isu dan dilema moral.


KB 2. KARAKTERISTIK, KOMPETENSI ANAK USIA 4-6 TAHUN BERDASARKAN PERKEMBANGAN MORAL

A.    Karakteristik Perkembangan Moral Anak Usia 4-6 Tahun
1)      Anak mulai menggunakan standar internal untuk mengevaluasi tingkah lakunya pada usia yang sangat dini.
Anak sudah dapat membedakan yang bagus & buruk, baik & nakal, dan sebagainya. Standar ini didapatkan dari reaksi masyarakat atas perilaku yang mereka lakukan, pada usia ini diharapkan anak melakukan aturan yang diterapkan oleh orang dewasa. Baik orang tua/pengaruh/guru.
2)      Anak mulai membedakan antara transgresi moral & transgresi konvensional.
Transgresi moral yaitu aksi-aksi yang menyebabkan kerusakan/bahaya yang mengancam kebutuhan dan hak orang lain.
Transgresi konvensional yaitu aksi-aksi yang melanggar aturan umum masyarakat biasanya tidak tertulis, mengenai tingkah laku yang diterima oleh masyarakat. Contohnya etika.
3)      Pemahaman anak mengenai keadilan berlangsung selama masa anak awal pada usia dini, didasari pada kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
4)      Emosi yang berkaitan dengan perilaku moral yang berkembang di masa usia dini.
Emosi ini memperkuat pemahaman anak mengenai aturan benar dan salah.
5)      Secara bertahap anak mulai memperhatikan variable “kesempatan” dan evaluasi perilaku mereka.
Anak mulai dapat berfikir secara fleksibel tidak laku kaku berdasarkan aturan saja.
B.     Kompetensi Perkembangan Moral Anak Usia 4-6 Tahun
1)      Mulai mengembangkan kesadaran akan keadaan mental & emosional orang lain.
2)      Memiliki kemampuan yang minimal untuk memahami pandangan orang lain dengan menunjukkan perilaku empati atas kesulitan orang lain.
3)      Terlalu memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri dibandingkan kebutuhan orang lain.
4)      Memiliki pengetahuan yang minim atau bahkan tidak memiliki sama sekali atas keberadaan institusi sosial.
5)      Mengembangkan kesadaran bahwa ada perilaku yang salah, tetapi memiliki kecenderungna untuk mendefinisikan tingkah laku “benar” atau “salah” berdasarkan konsekuensi terhadap dirinya sendiri.

Friday, May 15, 2015

Contoh Surat Kesediaan menjadi Teman Sejawat (Universitas Terbuka)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ YOGYAKARTA (0274) 324663
POKJAR KOTA MAGELANG

Kepada :
Yth. Kepala UPBJJ UT 45
Yogyakarta


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                           :
NIP                             :
Unit Tugas                  :
Alamat Sekolah           :

Dengan ini menyatakan kesediaan sebagai teman sejawat untuk membantu dan melakukan pengamatan serta memberikan masukan perbaikan terhadap kemampuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dalam kegiatan PKP Mahasiswa berikut ini,

Nama                           :
NIM                            :

Demikian Surat Kesediaan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Magelang,       Febuari 2015
Teman Sejawat



Cek Resi Kiriman Anda