Di awal tahun 2015 ini, majalah Forbes kembali
merilis daftar orang terkaya di seluruh dunia. Tak tanggung-tanggung,
ada 1.826 orang di seluruh dunia yang masuk kategori konglomerat menurut
Forbes. Indonesia pun tak ketinggalan “menyumbangkan” penduduknya ke
dalam daftar tersebut. Ada 22 orang Indonesia yang masuk ke dalam daftar
tersebut, dan otomatis ke-22 orang tersebut merupakan yang terkaya di
Indonesia. Siapa sajakah orang terkaya di Indonesia tersebut pada tahun
2015 ini? Apakah masih sama dengan daftar yang dirilis pada 2014?
Berikut ini adalah 10 orang terkaya di Indonesia pada 2015.
Umur: 74 tahun
Kekayaan: US$ 9 miliar (Rp 112,5 triliun *kurs Rp 12.500)
Jenis usaha: Djarum dan BCA
Pemegang saham terbesar PT BCA
Budi Hartono berada di urutan ke-142 dalam daftar orang terkaya di dunia, naik 31 tingkat dibanding tahun lalu. Artinya, jumlah kekayaan Budi Hartono juga terus bertambah. Kekayaan Budi Hartono yang terus meningkat berkat melambungnya harga saham yang mereka miliki di Bank BCA. Selain dari BCA, kekayaan Budi Hartono juga datang dari Djarum Group, perusahaan keluarga yang memproduksi rokok kretek terbesar di Indonesia.
Umur: 75 tahun
Kekayaan: US$ 8,7 miliar (Rp 108,75 triliun)
Jenis usaha: BCA dan Djarum
Pemegang saham terbesar PT BCA
Michael Hartono dan Budi Hartono merupakan kakak beradik yang saling bergantian menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia. Sama seperti adiknya, Michael Hartono juga merupakan pemegang saham terbesar PT BCA, dan sumber kekayaannya juga datang dari Djarum Group. Selain memproduksi rokok, Djarum Group juga melebarkan sayap usahanya ke bidang lain, seperti perbankan, properti, dan perkebunan. Dalam bidang properti, Djarum Group menjalankan proyek Grand Indonesia. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun. Di bidang perkebunan, mereka memiliki 65.000 hektare perkebunan sawit di provinsi Kalimantan Barat.
Umur: 62 tahun
Kekayaan: US$ 4,7 miliar (Rp 58,75 triliun)
Jenis usaha: Polyester
CEO Indorama Group
Peringkat kekayaan Sri Prakash Lohia naik satu tangga dibanding tahun lalu. Sumber kekayaan pria keturunan India ini datang dari perusahaan tekstilnya yang berada di 18 negara, yakni Indorama Group. Sampai saat ini Indorama Corporation sudah memiliki 19.000 karyawan yang bekerja untuk anak perusahaannya di berbagai negara.
Umur: 52 tahun
Kekayaan: US$ 4,3 miliar (Rp 53,75 triliun)
Jenis usaha: Perbankan, media, & ritel
Pemilik CT Corps
Peringkat Chairul Tanjung sebagai orang terkaya di Indonesia turun satu peringkat dibanding tahun 2014. Chairul Tanjung adalah pemilik Trans Corp. yang membawahi dua stasiun televisi besar di Indonesia, yaitu Trans TV dan Trans 7 serta media berita online Detik.com dan CNN Indonesia. Selain bergerak di bidang usaha media, kepiawaiannya berbisnis juga membuatnya melebarkan sayap ke bidang usaha lain, seperti Carrefour dan Bank Mega. Waralaba es krim Baskins Robbins di Indonesia juga miliknya.
Umur: 85 tahun
Kekayaan: US$ 2,6 miliar (Rp 32,5 triliun)
Jenis usaha: Perbankan, properti, & rumah sakit
CEO Lippo Group
Mochtar Riady merupakan pemegang takhta utama dari Lippo Group yang dijalankan oleh kedua anaknya. Lippo Group membawahi berbagai bidang usaha, antara lain di perbankan, properti, dan rumah sakit. Keberadaan Lippo Group sendiri bermula dari dioperasikannya Lippo Bank. Dari Lippo Bank inilah akhirnya Lippo Group tumbuh pesat, bahkan hingga merambah ke luar negeri. Di Indonesia, Lippo Group mengucurkan investasi hingga US$ 410 juta untuk asuransi kesehatan.
Umur: 63 tahun
Kekayaan: US$ 2,3 miliar (Rp 28,75 triliun)
Jenis usaha: Investasi
CEO Rajawali Group
Peter Sondakh merupakan pendiri televisi swasta pertama di Indonesia yang bernama RCTI. Akan tetapi, RCTI saat ini dipegang kendalinya oleh miliuner lain, yaitu Harry Tanoesoedibjo. Pada Mei 2014, Peter Sondakh kembali ke dunia pertelevisian dengan menghadirkan Rajawali TV melalui induk perusahaan Rajawali Group. Selain bergerak di bidang usaha televisi, Rajawali Group juga memiliki bidang usaha di pertambangan, perkebunan, hotel, dan transportasi.
Umur: 58 tahun
Kekayaan: US$ 2 miliar (Rp 25 triliun)
Jenis usaha: Manufaktur
Pemilik PT Musim Mas
Tidak seperti kebanyakan pengusaha yang mendirikan kantor pusatnya di Jakarta, PT Musim Mas milik Bachtiar Karim membangun pusat operasionalnya di Medan, Sumatera Utara. Bahkan, PT Musim Mas membangun entrepreneur center di Universitas Sumatera Utara (USU). Musim Mas merupakan perusahaan minyak sawit yang terbesar dan menjadi penyuplai untuk banyak bisnis. Jaringan distribusinya bahkan telah mencapai ke 80 negara.
Umur: 71 tahun
Kekayaan: US$ 1,9 miliar (Rp 23,75 triliun)
Jenis usaha: Minyak sawit
Pemilik Triputra Agro dan Kirana Megatara
Kekayaan Theodore Rachmat datang dari perusahaan minyak sawit miliknya yang bernama Triputra Agro serta dari perusahaan perkebunan karet Kirana Megatara. Selain itu, Theodore Rachmat juga merupakan Presiden Direktur PT Astra Internasional sehingga tak mengherankan bila ia masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Umur: 83 tahun
Kekayaan: US$ 1,8 miliar (Rp 22,5 triliun)
Jenis usaha: Properti
Pendiri Ciputra Group
Ciputra terkenal sebagai salah satu pionir dalam bidang properti, terutama dalam properti hotel. Puluhan hotel telah dibangun oleh Ciputra Group. Bahkan, Ciputra Group telah menginvestasikan US$ 120 juta untuk membangun 30 hotel dalam tiga tahun ke depan.
Umur: 65 tahun
Kekayaan: US$ 1,8 miliar (Rp 22,5 triliun)
Jenis usaha: Minyak sawit
Pemilik Asian Agri
Dengan ketekunan dan kerja keras, Sukanto Tanoto berhasil membangun PT Raja Garuda Mas yang sekarang berpusat di Singapura. Sumber utama kekayaan Sukanto Tanoto berasal dari bisnis kelapa sawit dan kertas. Ia pun berinvestasi di lebih dari sepuluh negara. Investasinya antara lain: perkebunan kelapa sawit National Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filipina, dan Electro Magnetic di Singapura.
sumber
1. R. Budi Hartono
Umur: 74 tahun
Kekayaan: US$ 9 miliar (Rp 112,5 triliun *kurs Rp 12.500)
Jenis usaha: Djarum dan BCA
Pemegang saham terbesar PT BCA
Budi Hartono berada di urutan ke-142 dalam daftar orang terkaya di dunia, naik 31 tingkat dibanding tahun lalu. Artinya, jumlah kekayaan Budi Hartono juga terus bertambah. Kekayaan Budi Hartono yang terus meningkat berkat melambungnya harga saham yang mereka miliki di Bank BCA. Selain dari BCA, kekayaan Budi Hartono juga datang dari Djarum Group, perusahaan keluarga yang memproduksi rokok kretek terbesar di Indonesia.
2. Michael Hartono
Umur: 75 tahun
Kekayaan: US$ 8,7 miliar (Rp 108,75 triliun)
Jenis usaha: BCA dan Djarum
Pemegang saham terbesar PT BCA
Michael Hartono dan Budi Hartono merupakan kakak beradik yang saling bergantian menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia. Sama seperti adiknya, Michael Hartono juga merupakan pemegang saham terbesar PT BCA, dan sumber kekayaannya juga datang dari Djarum Group. Selain memproduksi rokok, Djarum Group juga melebarkan sayap usahanya ke bidang lain, seperti perbankan, properti, dan perkebunan. Dalam bidang properti, Djarum Group menjalankan proyek Grand Indonesia. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun. Di bidang perkebunan, mereka memiliki 65.000 hektare perkebunan sawit di provinsi Kalimantan Barat.
3. Sri Prakash Lohia
Umur: 62 tahun
Kekayaan: US$ 4,7 miliar (Rp 58,75 triliun)
Jenis usaha: Polyester
CEO Indorama Group
Peringkat kekayaan Sri Prakash Lohia naik satu tangga dibanding tahun lalu. Sumber kekayaan pria keturunan India ini datang dari perusahaan tekstilnya yang berada di 18 negara, yakni Indorama Group. Sampai saat ini Indorama Corporation sudah memiliki 19.000 karyawan yang bekerja untuk anak perusahaannya di berbagai negara.
4. Chairul Tanjung
Umur: 52 tahun
Kekayaan: US$ 4,3 miliar (Rp 53,75 triliun)
Jenis usaha: Perbankan, media, & ritel
Pemilik CT Corps
Peringkat Chairul Tanjung sebagai orang terkaya di Indonesia turun satu peringkat dibanding tahun 2014. Chairul Tanjung adalah pemilik Trans Corp. yang membawahi dua stasiun televisi besar di Indonesia, yaitu Trans TV dan Trans 7 serta media berita online Detik.com dan CNN Indonesia. Selain bergerak di bidang usaha media, kepiawaiannya berbisnis juga membuatnya melebarkan sayap ke bidang usaha lain, seperti Carrefour dan Bank Mega. Waralaba es krim Baskins Robbins di Indonesia juga miliknya.
5. Mochtar Riady
Umur: 85 tahun
Kekayaan: US$ 2,6 miliar (Rp 32,5 triliun)
Jenis usaha: Perbankan, properti, & rumah sakit
CEO Lippo Group
Mochtar Riady merupakan pemegang takhta utama dari Lippo Group yang dijalankan oleh kedua anaknya. Lippo Group membawahi berbagai bidang usaha, antara lain di perbankan, properti, dan rumah sakit. Keberadaan Lippo Group sendiri bermula dari dioperasikannya Lippo Bank. Dari Lippo Bank inilah akhirnya Lippo Group tumbuh pesat, bahkan hingga merambah ke luar negeri. Di Indonesia, Lippo Group mengucurkan investasi hingga US$ 410 juta untuk asuransi kesehatan.
6. Peter Sondakh
Umur: 63 tahun
Kekayaan: US$ 2,3 miliar (Rp 28,75 triliun)
Jenis usaha: Investasi
CEO Rajawali Group
Peter Sondakh merupakan pendiri televisi swasta pertama di Indonesia yang bernama RCTI. Akan tetapi, RCTI saat ini dipegang kendalinya oleh miliuner lain, yaitu Harry Tanoesoedibjo. Pada Mei 2014, Peter Sondakh kembali ke dunia pertelevisian dengan menghadirkan Rajawali TV melalui induk perusahaan Rajawali Group. Selain bergerak di bidang usaha televisi, Rajawali Group juga memiliki bidang usaha di pertambangan, perkebunan, hotel, dan transportasi.
7. Bachtiar Karim
Umur: 58 tahun
Kekayaan: US$ 2 miliar (Rp 25 triliun)
Jenis usaha: Manufaktur
Pemilik PT Musim Mas
Tidak seperti kebanyakan pengusaha yang mendirikan kantor pusatnya di Jakarta, PT Musim Mas milik Bachtiar Karim membangun pusat operasionalnya di Medan, Sumatera Utara. Bahkan, PT Musim Mas membangun entrepreneur center di Universitas Sumatera Utara (USU). Musim Mas merupakan perusahaan minyak sawit yang terbesar dan menjadi penyuplai untuk banyak bisnis. Jaringan distribusinya bahkan telah mencapai ke 80 negara.
8. Theodore Rachmat
Umur: 71 tahun
Kekayaan: US$ 1,9 miliar (Rp 23,75 triliun)
Jenis usaha: Minyak sawit
Pemilik Triputra Agro dan Kirana Megatara
Kekayaan Theodore Rachmat datang dari perusahaan minyak sawit miliknya yang bernama Triputra Agro serta dari perusahaan perkebunan karet Kirana Megatara. Selain itu, Theodore Rachmat juga merupakan Presiden Direktur PT Astra Internasional sehingga tak mengherankan bila ia masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
9. Ciputra
Umur: 83 tahun
Kekayaan: US$ 1,8 miliar (Rp 22,5 triliun)
Jenis usaha: Properti
Pendiri Ciputra Group
Ciputra terkenal sebagai salah satu pionir dalam bidang properti, terutama dalam properti hotel. Puluhan hotel telah dibangun oleh Ciputra Group. Bahkan, Ciputra Group telah menginvestasikan US$ 120 juta untuk membangun 30 hotel dalam tiga tahun ke depan.
10. Sukanto Tanoto
Umur: 65 tahun
Kekayaan: US$ 1,8 miliar (Rp 22,5 triliun)
Jenis usaha: Minyak sawit
Pemilik Asian Agri
Dengan ketekunan dan kerja keras, Sukanto Tanoto berhasil membangun PT Raja Garuda Mas yang sekarang berpusat di Singapura. Sumber utama kekayaan Sukanto Tanoto berasal dari bisnis kelapa sawit dan kertas. Ia pun berinvestasi di lebih dari sepuluh negara. Investasinya antara lain: perkebunan kelapa sawit National Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filipina, dan Electro Magnetic di Singapura.
sumber