MODUL 5 PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA
PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN
A. Batasan Perkembangan Moral
-
Istilah moral atau
moralitas mengacu pada suatu kumpulan aturan dasar yang berlaku secara umum
mengenai benar atau salam (Mc. Devitt & Ormrod, 2002).
-
Perkembangan moral adalah
bagaimana individu berperilaku terhadap orang lain dalam kehidupan.
-
Lingkungan utama yang
mempengaruhi perkembangan moral adalah
1) Keluarga
2) Sekolah
3) Hubungan-hubungan sosial
-
Tugas orang dewasa dalam
membantu perkembangan moral adalah mengalih tugaskan dan memberikan pengertian
atas peraturan yang ada di kebudayaan pada anak.
-
Tujuan utama dari
pendidikan moral adalah mengembangkan kesadaran akan benar dan salah atau lebih
dikenal dengan hati nurani.
B. Pendekatan Studi Terhadap Perkembangan Moral
Perkembangan
moral pada individu adalah sebagai berikut :
a) Sosialisasi
Faktor utama ada pada faktor
lingkungan, merupakan proses internalisasi dimana anak secara bertahap
mengadopsi dan memahami aturan dan nilai dalam masyarakat yang dianggap sebagai
tingkah laku yang dapat diterima.
b) Kognisi
Lebih banyak menekankan tanggung
jawab dalam perkembangan moral pada diri anak itu sendiri, bukan pada orang
dewasa disekitar anak.
c) Emosi
Anak cenderung bertingkah laku sesuai
norma, terutama untuk menghilangkan rasa cemas yang timbul. Emosi yang tidak
menyenangkan seperti malu, rasa bersalah, dan rasa cemas, menghalangi anak-anak
bertingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan.
C. Perkembangan Moral dan Perkembangan Agama
1) Perkembangan Moral
Menurut Lawrence Kohlberg, perkembangan
moral terdiri atas tahapan, tahapan ini membentuk suatu keurutan.
3 tahapan tersebut adalah
a) Prakonvensional
b) Konvensional
c) Postkonvensional
Diusia 4-6 tahun maka ditekankan pada
prakonvensional.
a) Tingkat prakonvensional
Adalah bentuk penalaran moral yang
paling awal dan paling muda, dimana individu belum mengadopsi atau
menginternalisasi kesepakatan masyarakat mengenai benar dan salah.
Perilaku yang baik konsekuensinya
pujian/hadiah, sedangkan perilaku yang buruk konsekuensinya hukuman.
1. Tahap 1 (the punishment and obedience orientation)
Konsekuensi yang bersifat fisik dan
tingkah laku menentukan suatu : “kebaikan” atau keburukan cara untuk
menghindari hukuman tergantung atas penilaian anak sendiri.
2. Tahap 2 the instrumental
relativist orientation (exchange of favors)
Yaitu perilaku yang benar/baik adalah
perilaku yang memuaskan kebutuhan sesorang dan kadang-kadang memuaskan
kebutuhan orang lain.
b) Konvensional
1. Tahap interpersonal concordance or “Good Boy-Nice Girl”
orientation
Perilaku yang baik adalah perilaku
yang menyenangkan/menolong orang lain, dinilai berdasarkan niat – maksudnya.
2. Authority and social order maintaining orientation
Berdasarkan otoritas aturan pasti,
pemeliharaan atas aturan sosial.
c) Postkonvensional
1. The social-contract legalistic orientation
Perilaku benar didefinisikan sebagai
hak umum dan hukum individu yang sudah diuji dan dan disetujui oleh masyarakat.
2. The universal ethical principle orientation
Perilaku benar didefinisikan sebagai
sebuah keputusan hati nurani berdasarkan prinsip etika diri yang dipilih dan
bersifat abstrak.
2) Perkembangan Agama
Pada anak usia dini yaitu bagaimana
mereka memahami keberadaan tuhannya.
5 tahapan perkembangan agama menurut
F.Oser yaitu
1) Tuhan dianggap kuat secara fisik.
2) Tuhan adalah pemberi keuntungan/kebaikan.
3) Tuhan sebagai sahabat pribadi.
4) Tuhan pembuat aturan-aturan hukum.
5) Tuhan sebagai semangat atau penggerak aksi moral.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
1. Penggunaan Alasan.
2. Interaksi dengan sebaya.
3. Contoh tingkah laku moral dan perilaku sosial.
4. Isu-isu dan dilema moral.
KB 2. KARAKTERISTIK, KOMPETENSI ANAK
USIA 4-6 TAHUN BERDASARKAN PERKEMBANGAN MORAL
A.
Karakteristik
Perkembangan Moral Anak Usia 4-6 Tahun
1) Anak mulai menggunakan standar internal untuk mengevaluasi
tingkah lakunya pada usia yang sangat dini.
Anak sudah dapat membedakan yang bagus & buruk,
baik & nakal, dan sebagainya. Standar ini didapatkan dari reaksi masyarakat
atas perilaku yang mereka lakukan, pada usia ini diharapkan anak melakukan
aturan yang diterapkan oleh orang dewasa. Baik orang tua/pengaruh/guru.
2) Anak mulai membedakan antara transgresi moral & transgresi
konvensional.
Transgresi moral yaitu aksi-aksi yang menyebabkan
kerusakan/bahaya yang mengancam kebutuhan dan hak orang lain.
Transgresi konvensional yaitu aksi-aksi yang melanggar
aturan umum masyarakat biasanya tidak tertulis, mengenai tingkah laku yang
diterima oleh masyarakat. Contohnya etika.
3) Pemahaman anak mengenai keadilan berlangsung selama masa anak
awal pada usia dini, didasari pada kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
4) Emosi yang berkaitan dengan perilaku moral yang berkembang di
masa usia dini.
Emosi ini memperkuat pemahaman anak mengenai aturan
benar dan salah.
5) Secara bertahap anak mulai memperhatikan variable “kesempatan”
dan evaluasi perilaku mereka.
Anak mulai dapat berfikir secara fleksibel tidak laku
kaku berdasarkan aturan saja.
B.
Kompetensi
Perkembangan Moral Anak Usia 4-6 Tahun
1) Mulai mengembangkan kesadaran akan keadaan mental &
emosional orang lain.
2) Memiliki kemampuan yang minimal untuk memahami pandangan orang
lain dengan menunjukkan perilaku empati atas kesulitan orang lain.
3) Terlalu memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri dibandingkan
kebutuhan orang lain.
4) Memiliki pengetahuan yang minim atau bahkan tidak memiliki sama
sekali atas keberadaan institusi sosial.
5) Mengembangkan kesadaran bahwa ada perilaku yang salah, tetapi
memiliki kecenderungna untuk mendefinisikan tingkah laku “benar” atau “salah”
berdasarkan konsekuensi terhadap dirinya sendiri.